Minggu, 25 April 2010

Tanda-tanda Ajal Mendekati

Ada seorang hamba yang begitu taat kepada Tuhan. Sebut saja namanya Fulan. Fulan sangat rajin beribadah. Pendeknya, Fulan ini tak pernah lalai sekalu pun kepada Allah SWT.

Suatu hari ada yang bertemu ke rumah Fulan. Betapa kaget Fulan ketika mengetahui siapa gerangan yang datang bertamu. Tamu itu ternyata Izrail, malaikat pencabut nyawa. Terjadilah tanya jawab antara Fulan dengan tamunya itu.

"Wahai sahabatku, Izrail! Apakah perihal kedatanganmu ke mari adalah atas perintah Tuhan untuk mencbut nyawaku, ataukah hanya kunjungan biasa?"
"Ya, Fulan sahabatku! Kedatanganku kali ini tidak dalam rangka mencabut nyawamu. Kedatanganku ini hanya kunjungan biasa. Kunjungan seorang sahabat kepada sahabatnya."

Mendengar penjelasan Izrail, maka seketika bersinarlah wajah Fulan karena gembiranya. Mereka lalu berckap-cakap sampai tiba saatnya Izrail akan pamit.
"Wahai sahabatku, Izrail! Sebagai tanda persahabatan kita, aku ada harapan kepadamu kiranya engkau tidak berkeberatan untuk mengabulkannya."
"Gerangan apakah permohonanmu itu, hai Fulan sahabatku?"
"Begini, ya Izrail. Jika nanti kau datang lagi kepadaku dengan maksud untuk mencabut nyawaku, maka mohon kiranya engkau mau mengirimkan seorang utusan kepadaku terlebih dahulu. Jika demikian, maka aku ada waktu untuk bersiap-siap menyambut kedatanganmu."
"Oh, begitu? Hai, Fulan, kalau hanya itu permohonanmu, aku kabulkan. Aku berjanji akan mengirimkan utusan itu kepadamu."

Gembiralah Fulan menerima janji Izrail. Rupanya Izrail ini berbaik hati mau mengabulkan harapanku, demikian pikir Fulan.

Demikian kisahnya, waktu pun berjalan. Tahun berganti tahun. Tak terasa bahwa pertemuan antara Fulan dengan Izrail telah sekian lama berlalu. Kehidupan berlangsung tersus sampai suatu ketika Fulan kaget sekali. Tak disangka-sangka sebelumnya Izrail muncul di rumahnya. Fulan merasa bahwa kedatangan Izrail ini begitu mendadak, padahal ada komitmen janji Izrail kepadanya.

"Wahai, Izrail sahabatku! Mengapa engkau tak mengirimkan utusanmu kepadaku? Mengapa engkau ingkar janji?"
Dengan tersenyum, Izrail menjawab, "Wahai Fulan, sahabatku! Sesungguhnya aku sudah mengirimkan utusanku itu kepadamu, hanya kamu sendiri yang mungkin tidak menyadarinya. Coba perhatikan punggungmu, dulu ia tegak tetapi sekarang bungkuk. Perhatikan caramu berjalan, dulu kamu begitu tegap perkasa, sekarang gemetaran dengan ditopang tongkat. Perhatikan penglihatanmu, dulu ia bersinar sehingga orang luluh kena sorotnya tetapi sekarang kabur dan lemah. Ya, Fulan, bukankah pikiran-pikiranmu sekarang mudah putus asa padahal ia dulu begitu enerjik dan penuh berbagai harapan? Tempo hari kamu hanya menginginkan seorang utusan saja dariku, tetapi aku telah mengirimkan begitu banyak utusanku kepadamu!"

Sabtu, 24 April 2010

Wasiat Nabi

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;

Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.

"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
"Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi ya Rasulullah."
"Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
"Lagi ya Rasulullah."
"Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
"Tambahilah lagi."
"Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah lagi untukku."
"Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."

Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."

Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam.

4 Istri

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri.

Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak.
Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk
memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya.
Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian.
Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini.
Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi
kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sangsuami.
Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya.
Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal.
Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang
istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling
kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu
saja tanpa berkata-kata lagi.

Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada
pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga.
"Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?
Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan
menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau
membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu.
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan
meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Renungan :

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain.
Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman.
Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya.
Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di
akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.
Mumpung masih hidup
Mumpung masih sehat
Mumpung masih longgar
Mumpung masih muda

Semoga Insya Allah

Jumat, 16 April 2010

kisah flashback

BErfikir tentang masa muda,
teman-teman yang mengiringi tumbuhnya diri ini
sekarang Sudah menjadi tua,,
telah bnyak perubahan pada diri mereka.
ada yang tersesat ada yang selamat..
Apa jadinya dengan mereka yang tertipu dengan dunia ini..
coba lihat sekeliling seakan semua mengejar dunia,,
tapi sebenrnya merek lupa bahwa merek diciptakan dibumi selain jadi khalifah, yaitu mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti

aku berfikir, larut dalam pikiran ini..aku berfiki bagaimana nasib mereka dan nasib diiku sendiri...(dah pasti masuk neraka..hehe)

SERIUS...!!

pernahkah kalian bertanya pada diri kalian bahwa, sebenernya kenapa manusia diciptakan??memangnya klo manusia ngak diciptakan, akan terjadi sesuatu??
Lalu apakah kalian pernah berfikir bahwa kalian menyesal pernah ada didunia ini??karena kalian hanya jadi sampah, bahkan anjingpun tak mau melihat kearah kalian??(berlebihan nggak ya??)

coba kalian renungkan, makna dari keberadaan kalian,,tanya pada diri siapa aku??diman aku??berasal dari mana aku??dan apa tugasku?? berfikirlah sampai kalian menemukan sebab yang ridak disebabkann..


pikirkan saat kalian umur 60tahun nanti (klo sampe),,kalian sudah tua, renta, bok*r aja minta cebo'in, mata rabun, kepala pusing, pegal linu, nyeri reumatik, gejala penyakit asam urat,,dsb, pikirkan, lalu pada saat yang tidak terduga kalian merasa dingin yang sangat..kalian melihat keluarga sanak famili sedang menangis meratapi kalian, itupun klo ada,,mungkin beberapa ad ayang senang bahkan tertawa serta menghardik diri kalian..

mungkin beberapa ada yang males unutk memikirkan,,tapi sesungguhnya ini ada manfaatnya,,
1. melatih kemampuan baca
2. menjaga ingatan kita dalam membaca
3. mengajak masyarakat untuk gemar baca..
4. yang paling penting adalah agar kita daat memahami hidup ini..heheh..

jangan pernah berfikir orang untuk menolong kalian tapi berfikirla bagaimana diri kalian yang menolong kalian sendiri...
hal ini berlau juga untuk diri penulis dendiri..hehheh

Kamis, 15 April 2010

Berobat Dengan AL-FATIHAH

Surat Al-Fatihah yang setiap hari kita baca di dalam shalat, ternyata merupakan obat yang mujarab. Bukan sembarang obat. Ia adalah obat untuk penyakit hati dan penyakit badan sekaligus.

Surat ini mengandung obat untuk penyakit hati dengan sempurna. Perlu dicatat, segala penyakit hati itu bermula dari dua hal, rusaknya ilmu dan rusaknya qashd (niat/kemauan). Dari keduanya akan muncul dua perkara yang sangat berbahaya, yaitu kesesatan yang merupakan buah dari rusaknya ilmu dan kemurkaan Allah SWT yang merupakan buah dari rusaknya qashd.

Kesesatan dan kemurkaan adalah dua hal yang menjadi kunci dari seluruh penyakit hati. Ayat ihdinash shiraathal mustaqiim menanggulangi kesesatan, dan ayat iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin mencegah kemurkaan.

Dengan ditunjukkannya jalan kebenaran dilanggengkannya kita di atasnya, kita tidak akan tersesat selamanya. Karena itu, dia yang paling wajib kita ucapkan adalah doa yang termaktub dalam surat Al-Fatihah ini. Hanya saja, ketika kita membacanya, kita sering tidak merasa sedang berdoa.

Kemudian fenomena rusaknya niat/kemauan, akan banyak kita dapatkan pada orang-orang kafir, musyrik dan mereka yang menjadi budak hawa nafsunya. Rusaknya niat/kemauan di sini artinya rusak tujuan dan atau cara mendapatkaa tujuan itu.

Kehidupan orang-orang yang mengaku muslim, tetapi menjadi budak hawa nafsunya, tidaklah berbeda dengan orang-orang kafir dan musyrik. Apabila mereka mendapati al-haq sesuai dengan tujuan dan ambisi, mereka meninggalkannya.

Ada juga orang-orang yang mempunyai tujuan yang tinggi, akan tetapi tidak menempuh cara yang benar. Maka mereka tersesat dan tentu akan mendapatkan murka Allah SWT, na'udzubillah. . .

Sebenarnya, ayat iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin yang menjadi obat bagi rusaknya qashd mempunyai komposisi yang harus terpenuhi secara keseluruhan. Komposisinya sebagai berikut:

* Hanya beribadah kepada Allah SWT
* Berdasarkan perintah atau syari'atNya
* Tanpa ditunggangi oleh hawa nafsu
* Bukan dengan hasil pemikiran atau aturan buatan manusia
* Meminta i'anah (pertolongan) kepada Allah SWT, agar dapat beribadah kepadaNya.

Apabila komposisinya utuh, --insya Allah-- ia akan benar-benar menjadi obat.

Adapun Al-Fatihah sebagai obat untuk penyakit badan, Abu Said Al-Khudri r.a. meriwayatkan (lihat Bukhari 2276, Muslim 2201), bahwa seorang shahabat pernah meruqyah seorang pemuka suatu daerah yang tersengat binatang berbisa dengan surat ini. Dengan izin Allah SWT, pemuka kaum itu sembuh, padahal ia bukanlah orang baik-baik, karena mungkin ia bukan termasuk kaum Muslimin, atau setidaknya ia adalah seorang yang bakhil, sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim r.a. diawal-awal kitab Madaariju As-Saalikiin. Lalu bagaimana jika yang diobati adalah seorang Muslim yang baik?. Wallahu a'lam bish shawab.

Selasa, 13 April 2010

Dear Blog..

Hari ini capek banget..huuft….:(
Ne ja buat ngetik dah kecape’an, dari pagi sudah capek tiduran, capek nonton TV..hahha.(dasar pemalas..), tapi jam 11 an tadi gw kewarung,beli tempe sekalian bumbunya..rencanaya mau masak tempe goreng ala anak kelaperan....hihihi..
Coz laper sih, dari tadi pagi kerjaannya nyantai aja,,hehe,,pas dah kelaperan baru dech tergerak hati ingin melakukan sesuatu..
Untuk lebih sempurna para pembaca yang rela menghabiskan waktuny adenga sia-sia, akan dijelaskkan resep tempe goreng ala anak kelaperan..
Caranya:
1. siapkan tempe segar, bisa diperoleh diwarung2 terdekat atau ditoko-toko kesayangan anda..tidak dianjurkan untuk membuat sendiri,,(kelamaan lah.!!).
2. siapkan bumbu tuk menambah kenikmatan rasa tempe yang akan digoreng, bumbunya terserah beli aja ditoko.
3. ikuti cara-cara yang tertera dibalik kemasan bumbu tempe.(baca aja sendiri males ngetik).
4. siapkan juga setumpuk muka orang yang sedang kelaperan, buatlah eskspresi yang sedemikian rupa sehiggga keadaan semakin dramatis, jika anda kesulitan kunjungi www.espresikelaperan.com (hehe..)
5. jika sudah siap semuanya (jangan lupa tampang kelaperannya), goreng tempe sampai warna menjadi coklat agak kekuning-kunigan, lalu angkat dari tempat penggorengan lalu tiriskan minyak yang masih melekat,,biar nggak kolesterol..(sok tau!!!hehe..^_^)
6. Sebelum anda terburu-buru makan tempe, biarkan kucing disekitar rumah anda untuk mencicipinya, dalam hal ini carilah kucing yang telihat kelaperan juga..heheh
7. jka kucing baik-baik sjaa, segera keluarkan tempe yang dimakan kucing tadi lalu tendang kucingnya dan usir..hahahahaha....Tempe siap disajikan..hihihi
8. untuk menambahkan kelezatan tempe anda, bisa juga ditambahkan ayam goreng, ikan bakar, bebek panggang, hamburger, pizza, atau kambing guling dijamin rasanaya akan enak...hehe..(tu mah,,, tempenya dibuang aja tetep enak..hahahaha..)
9. Selanjutnya tempe dapat du nikmati, silahkan coba dirumah...

Oh ya,,bis masak2 tadi gw langsung makan, mandi, n cabut dari rumah....jalan empat kawan. Maen yugi, perlu saudara saudara ketahui game ini merupakn permainan yang diaadkanlebih dari 3ribu tahun yang lalu, diharapakn peserta game ini memiliki nilai TOEFL 550-650,ck.ck.ck.ck....alay..alay..

Dah dari tempat kawan tadi sebentar aja,,eh,, iya tadi pas diajaln gw nabarak orang sekaligus 3 orang,,gila orang itu nyebrang ngak liat2..dah tu marah2 pula orang itu,, untung aja gw lagi buru-buru klo ngak dah gw hajar tu orang, kiranya gw takut,,meskipun mereka bertiga terus tampang kriminal semuanya gw ngak peduli,,,(mumpung ngak ada orangnya, sok berani aja..heeh), , setelah emosi redam gw ngelanjutin perjalanan ke barat..hehe..buat latihan vokal,,ciele..biasa anak padus (paduan suara) kampus..hehe..
Sebenernya suara gw jelek, tapi mungkin waktu audisa urat gw keluar semua waktu nyanyi jadi diterima ma jurinya,,hahaha..selesai gw teriak-teriak ngak jelas..gw mampir tempat kawans ebentar trus balik,,gila capek bgt,,pinggah rasanya encok,,leher rasanya mau copot..

Sesampainya dirumah gw baru sadar ternyata gw ada tugas dari kampus,,MAMPUSSSSSSSS.........3 lembar polio tulis tangan,, gila tuh, mana dah malem lagi,,ngak kebayang dah gmn mau ngerjainnya,,yaudah denga rasa pegel gw jabanin aja tuh tugas,,,akhirnya smapai juga dipenghujung blog,,.
Mata gw dah 4 watt,, ngak kuat lagi,,dah dulu Blog,,,ntar klo da cerita gw ceritain,,
bagi yang baca, gw ngucapin berbela sungkawa karena waktu lo dah dibuang percuma,,HAHAHAHAHHAHAHA.......(ketawa setan..)..hhe
yukk mare,,.-------,

Sabtu, 10 April 2010

Sholat Mencegah perbuatan keji dan mungkar

Ada seorang laki-laki yang merayu-rayu seorang wanita agar mau melakukan zina dengannya. Segala jurus tipu daya ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman sang wanita. Memang, laki-laki itu ganteng sekali. Tambah lagi, ia sangat kaya di kampungnya. Tentu saja tidak sedikit wanita yang menaruh hati kepadanya. Bagaimana dengan wanita yang dirayu-rayunya itu?

Wanita tersebut sebetulnya sudah bersuami. Ia adalah seorang istri yang taat kepada suaminya. Suaminya sendiri adalah orang yang taat pula. Perihal rayuan laki-laki itu, ia adukan kepada suaminya.

"Mas, laki-laki kaya yang tinggal di sebelah sana itu sering kali menggoda aku. Ia tinggal masih sekampung dengan kita. Tiap kali ia berpapasan denganku, atau kebetulan saja bertemu dengannya, pasti ia merayu aku agar mau berbuat zina dengannya. Ia terus-terusan melakukan itu kepadaku. Apa yang harus aku perbuat?"

Sang suami menaggapi istrinya dengan tenang-tenang saja.

"Katakan kepadaku laki-laki itu bahwa kamu akan mau menuruti godaannya, yaitu berzina dengannya. Hanya saja, ia harus memenuhi satu syarat."

Dengan patuh istrinya mendengarkan terus apa yang dikatakan suaminya. Setelah itu pergilah ia menemui laki-laki yang sering mengganggunya itu.

Begitu mengetahui si wanita yang selalu diincarnya datang mencarinya, bukan main gembiranya si laki-laki yang biasa menggoda itu. Akhirnya kesampaian juga apa yang selama ini menjadi keinginanku kepada wanita yang cantik ini. Dengan tidak sabar, ia menantikan apa yang akan dikatakan sang wanita.

"Aku akan mau berbuat zina denganmu, sebagaimana yang selalu engkau katakana kepadaku dalam rayuan-rayuanmu selama ini!"

Mendengar kesediaan wanita itu, si laki-laki langsung berseri-seri wajahnya. Pikirnya, apa pun yang dikehendaki wanita ini akan kupenuhi, asalkan ia mau berhubungan seks denganku. Sungguh aku tak tahan melihat kecantikan dan keelokan tubuhnya yang aduhai.

"Apa pun akan kupenuhi demi kamu. Seandainya engkau mempunyai permintaan, katakana. Apakah kamu butuh uang, atau apa saja. Pendeknya, aku akan penuhi apa saja yang kamu inginkan dariku."

"Baiklah, aku tidak meminta uang atau materi apa pun. Permintaanku sederhana dan mudah saja."

Dengan tidak sabar yang terbaca dari air mukanya, laki-laki itu terus mendesak si wanita agar ia mengutarakan persyaratan yang ia kehendaki.

"Ayo, katakana saja apa itu. Aku pasti akan memenuhinya untukmu, sayangku."

"Sebelum kita sama-sama melakukan perbuatan itu, aku minta agar kamu mau melakukan salat berjamaah dengan suamiku. Tidak banyak, hanya empat puluh subuh saja secara terus-menerus, tidak boleh utus!"

Mengetahui hanya itu permintaan si wanita, maka dengan bersemangat si laki-laki menyatakan kesanggupannya.

Mulai sejak ia berjanji, salat subuhlah ia bersama suami wanita itu. Ia melakukannya dengan tekun, hari demi hari, hingga akhirnya ia berhasil tidak putus satu hari pun.

Pergilah si wanita itu menemui si laki-laki tersebut. Setelah bertemu, si wanita itu merayu kepada si laku-laku yang telah selesai salat berjamaah salat subuh empat puluh kali. Wanita itu memenuhi janjinya karena si laki-laki itu berhasil melaksanakan permintaannya.

Si laki-laki itu menjawab, "Aku kini sudah bertobat kepada Allah, wahai perempuan! Aku tidak mau melakukan perbuatan terkutuk seperti itu!"

Mendengar cerita sang istri mengenai jawaban si laki-laki yang tempo hari menggodanya, sang suami wanita memanjatkan pujian kepada Allah SWT, "Maha benar Allah! Firman-Nya adalh benar, bahwa salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar."

70 Kali Memohon

Ada seorang kakek yang tinggal di India. Umurnya sudah lebih dari 70 th. Sepanjang hidupnya selama 70 th itu, ia gunakan untuk menyembah berhala dari batu. Setiap hari ia begitu taat menyembah tuhannya itu.

Suatu ketika, kakek ini punya suatu keinginan. Ia pun kemudian mendatangi tuhannya seraya memohon agar doa`nya dapat dikabulkan. "Oh, tuhanku Latta. Oh tuhanku Uzza. Tujuh puluh tahun aku terus menerus menyembahmu. Selama itu, tak ada sesuatupun yang aku mohonkan kepadamu. Sekarang, aku ada permohonan kepadamu. Mohon, kabulkanlah permohonanku ini".

Kakek itu memohon sambil merengek-rengek kepada Latta dan Uzza kiranya doa`nya dapat dikabulkan. Demikian seterusnya dia lakukan. Setelah sampai tujuh puluh kali doa` itu ia panjatkan, tak ada sedikitpun pengabulan dari berhala tuhannya yang ia peroleh. Maka kakek itu sedih sekali dan akhirnya putus asa.

Dalam keputusasaannya itu, ternyata Allah SWT memberi hidayah kepada kakek. Hati sang kakek Ia lapangkan segera sadar akan kekeliruannya selama ini. Gantilah kakek itu berdoa` kepada Allah SWT . " Ya Allah SWT, baru sekarang aku menghadap-Mu. Aku memohon ssuatu kepada-Mu. Kabulkanlah, ya Allah SWT, permohonanku ini ".

Selesai kakek itu bermunajat kepada Allah SWT, maka sesaat kemudian ia mendengar jawban dari Allah SWT. " Wahai hamba-Ku, mintalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu ".

Waktu para malaikat mendengar jawaban yang diberikan Allah SWT kepada sang kakek, maka gemparlah para malaikat. " Ya Allah SWT, tujuh puluh tahun lamanya orang itu musyrik dan menyembah berhala. Dan telah tujuh puluh kali pula ia telah memohon kepada berhalanya agar dikabulkan permohonannya, namun itu tidak terjadi. Sekarang, ia baru sekali saja berdoa` kepada-Mu, mengapa Engkau kabulkan permohonannya itu ?"

Mendengar pertanyaan para malaikat itu, maka Allah SWT segera memberi penjelasan. " Wahai para malaikat, jika berhala yang benda mati itu tidak bisa mengabulkan permohonannya dan Aku-pun juga tidak, lalu dimana letak perbedaannya antara Aku dan berhala itu ?".